March 29, 2013

Afraid

,

28 Maret 2013; pukul 22:20

Afraid, takut, atau bisa juga diartikan khawatir. Sebuah perasaan takut terjadi jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Perasaan was-was tentang sesuatu hal, yang mungkin bisa tertimpa sesuatu yang buruk. Naudzubillah... *jangan sampe*

Dan menurutku, khawatir itu adalah perasaan yang wajar dan manusiawi. Dengan perasaan khawatir, secara tidak langsung akan mengaktifkan rasa waspada dalam diri kita. Waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Walaupun hal tersebut pasti tidak kita harapkan terjadi. Dan kekhawatiran akan hal buruk itu tidak terjadi.


Menurut saya, khawatir itu bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Khawatir terhadap diri sendiri,
Khawatir terhadap diri sendiri hampir sama dengan cemas, atau rasa was-was. Tidak ada salahnya khawatir terhadap diri sendiri. Hal ini bisa menjadi sebuah 'benteng' bagi kita untuk jadi lebih waspada.

  1. Khawatir terhadap orang lain
Khawatir terhadap orang lain adalah rasa was-was atau rasa cemas kita untuk orang lain. Cemas untuk menunggu kabar, cemas tentang sebuah keadaan di sana.

Naaah...khawatir yang manakah saya malam ini?? Saat saya mengetik ini, ada rasa khawatir di dalam hati. Khawatir sama 'kamu'. Pukul 23:10, dan belum ada kabar tentang posisi 'kamu'. Kicauan terakhirmu pukul 21:53. Dan saat itu aku tahu 'kamu' masih mengaktualisasikan diri. Aku bertanya-tanya. Tidak merasa lelahkah kamu? Lelahmu di mana? Setelah seharian bergulat dengan pekerjaan.

Aku salut, kagum dengan 'kamu'. Dengan kegigihan kamu mengembangkan karier. Kagum dengan harapan, cita-cita dan keinginan ‘kamu’. Kagum dengan semangat 'kamu' untuk terus maju. Kagum dengan kegigihan 'kamu' dalam menunjukkkan potensi diri. Dan kagum dengan sikap 'kamu' dalam menghadapi banyak orang. Aku kagum semuanya tentang 'kamu'.

Tapi, malam ini aku khawatir. Tak ada salahnya 'kamu' berkobar penuh semangat mengaktualisasikan diri. Menurutku, 'kamu' tuh hebat. Tapi tolong...jangan sampai badanmu tak kau pikirkan. 'Kamu' bisa lelah. Overtime sampai selarut ini bukan sesuatu hal yang salah. Tapi, istirahat dan kesehatan itu lebih penting. Memang...dulu kau bisa 'mengudara' sampai berganti hari. Sampai dini hari. Tapi tetap saja rasa khawatir dengan perjalanan mu sampai ke rumah. Bukan perjalanan yang singkat dan belum tentu aman juga untuk seorang perempuan.  

Pukul 23:18
Alhamdulillah...kabar dari 'kamu' muncul. Aku sengaja menahan kantuk untuk menunggu dan memastikan kalau 'kamu' sudah 'mendarat' dengan selamat di rumah.

''nait2''
Ucapan selamat malam mu yang membuat aku lega. Dan 'kamu' berpamitan untuk terlelap, memejam...

''Ya wes sana, gek istirahat. Kasihan.... Gut nait juga...selamat istirahat, selamat memejam 'kamu'....''
 Jawabku saat itu juga.

 Dalam lelapmu di sana, ku berdoa di sini..
'''Ya Alloh...jagalah dia dalam lelapnya, tenangkan dia dalam pejamnya. Hapuskan lelahnya malam ini, dan segarkan dia esok pagi... Aamiin...''

Selamat memejam kamu... ;)

0 komentar to “Afraid”

Post a Comment